Free Website Hosting

Free websites and wab tools

Radio Dakhwah MQ Fm Bandung


Browser not supported

masukan nama artis - judul lagu

Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Kamis, 29 Oktober 2009

ALLAH TUJUAN HIDUPKU

Marilah hari ini kita merenungkan ayat ini :

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. ( QS 1 : 5 ).

Catatan kaki, dalam Terjemah Al Qur’an Departemen Agama tentang ayat ini berbunyi demikian :

Kata na'budu diambil dari kata 'ibâdat : kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

Nasta'în (minta pertolongan), terambil dari kata isti'ânah : mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

Tetapi ketika saya coba mengarungi samudera hakikat menyelami makna ayat ini, saya hanya menemukan satu kesimpulan yaitu : Allah tujuan hidupku. Sebab, jika hanya Allah yang aku sembah dan hanya Allah tempat aku meminta pertolongan, maka tidak ada pihak lain pun yang menjadi tumpuan dan tujuanku.

Untuk memahami ayat ini, tidak diperlukan teori yang bermacam-macam. Apalagi teori-teori yang rumit. Jika seseorang hendak berjalan ke satu tujuan, maka yang paling penting adalah tahu dan mengenal tempat atau obyek yang dituju. Maka, jika manusia menetapkan Allah tujuan hidupku, langkah yang harus diambil pertama kali adalah mengenal Allah atau dalam bahasa Arab disebut Ma’rifatullah.

Kenalilah Allah dan jangan bersikap masabodoh terhadapNya ; Taatilah Allah dan janganlah bermaksiat kepadaNya. Turutilah semua perintah Allah dan jangan menyimpang dariNya. Ridhalah terhadap semua qadhaNya dan jangan menolakNya. Makrifatlah kepada Allah dengan memikirkan ciptaanNya. Dialah pencipta dan Pemberi Rezeki; Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin. Dia pula Yang Mahaqadim dan Mahaawal, Yang Mahakekal dan Mahaabadi, serta Yang Maha Pelaksana atas semua yang dikehendakiNya.

Allah adalah Zat yang membuat mahlukNya kaya dan yang membuat mahlukNya miskin, yang memberikan manfaat; yang menghidupkan dan mematikan; serta yang memberikan siksa, ketakutan dan harapan. Oleh karena itu, takutlah kepada Allah dan jangan sekali-kali takut kepada selainNya; berharaplah kepadaNya dan jangan berharap kepada selain-Nya; ikutilah kehendak dan hikmahNya hingga engkau mendapatkan kekuasaan dan hikmah; hingga datang kepadamu apa yang ada di antara dirimu dan Diri-Nya.

Dua alinea kalimat di atas, saya kutip dari nasehat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani dalam kitabnya Al-Fath ar-Rabbânî wa al-Faidh ar-Rahmâni. Sesungguhnya, Al-Jilani ingin menekankan kepada kita bahwa Allah adalah segalanya bagiku. Jika Allah adalah segalanya, maka segala sesuatu selain Allah, tidak perlu menjadi tumpuan dan harapan kita.

Ya Allah, rahmat Engkaulah yang aku harapkan, maka janganlah Engkau menyerahkan daku kepada diriku sendiri meskipun hanya sekejap mata dan perbaikilah bagiku segala urusanku. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau, wahai Tuhan yang kekal hidup, wahai Tuhan yang tetap mengurus kepentingan hambaNya, dengan rahmat-Mu aku mohon pertolongan.
[fat].